11.11.11

Surat Dari Anak Pintar

Surat Untuk Ayah


Sang Ayah mendapati kamar itu sudah rapi, dengan selembar amplop bertuliskan “Untuk ayah” diatas kasurnya.. perlahan dia mulai membuka surat itu…
Ayah tercinta,
Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan sangat menyesal. Saat ayah membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan rumah. Aku pergi bersama kekasihku, dia cowok yang baik, setelah bertemu dia.. ayah juga pasti akan setuju meski dengan tatto2 dan piercing yang melekat ditubuhnya, juga dengan motor bututnya serta rambut gondrongnya.
Dia sudah cukup dewasa meskipun belum begitu tua (aq pikir jaman sekarang 42 tahun tidaklah terlalu tua). Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dy ayah dari anak di kandunganku saat ini. Dia memintaku untuk membiarkan anak ini lahir dan kita akan membesarkannya bersama.
Kami akan tinggal berpindah-pindah, dia punya bisnis perdagangan extacy yang sangat luas, dia juga telah meyakinkanku bahwa marijuana itu tidak begitu buruk.
Kami akan tinggal bersama sampai maut memisahkan kami. Para ahli pengobatan pasti akan menemukan obat untuk AIDS jadi dy bisa segera sembuh.
Aq tahu dia juga punya cewek lain tapi aq percaya dia akan setia padaku dengan cara yang berbeda.
Ayah.. jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15 tahun sekarang, aku bisa menjaga diriku. Salam sayang untuk kalian semua. Oh iya, berikan bonekaku untuk adik, dia sangat menginginkannya.
---—-
Masih dengan perasaan terguncang dan tangan gemetaran, sang ayah membaca lembar kedua surat dari putri tercintanya itu…

miracle day !



Tepat hari ini, Tanggal 11 November 2011 menjadi hari yang mungkin ditunggu banyak orang. Angka 11.11.11 punya makna spesial karena unik. Gimana gak, tanggal seperti ini baru ada seratus tahun yang akan datang lagi, tepatnya di tahun 2111 mendatang. Intinya sih, seratus tahun sekali.

miracle day !

Sebelum Aku Pulang


Dalam hati, selalu saja ada tanya. Apa kabar kau di sana?. Terus saja ada harap, semoga kau selalu baik-baik saja.
Tanya dan harap itu yang kemudian membawaku pulang kembali.

Sebelum aku pulang......
Pernah kubilang, sesekali lihatlah keluar dari balik jendela yang menutupi wajahmu.
Sebab aku rindu. Rindu pada bayang wajahmu. Pada senyum dan tawa ceriamu.
Dan ketika kau keluar, aku tak benar-benar bisa memandang senyummu. Sebab aku masih saja terlelap, memeluk mimpi-mimpiku yang semu.

Sebelum aku pulang......
Pernah pula kubilang, cobalah pandang rembulan, menyapa malam berhias bintang gemintang yang menggenapi keindahan yang dimiliki dunia.
Bulan yang sama, yang pernah mengantarkan senyummu padaku lewat sinar temaramnya.
Ketika bola matamu yang bening sebening purnama memandangnya, aku sedang asyik merangkul kembang tidur dan mendengkur.

Kala pagi menjelang, ketika tetes bening embun berayun di pucuk dedaunan. Aku mengendap-endap menyembunyikan langkah, sekedar ingin memandangmu meski sekejap. Ya, agar bisa kulihat senyum yang melengkapi sinar matamu yang teduh tanpa kau merasa terganggu.
Barangkali benar, langkah itu terasa semakin jauh tak terdengar lagi asa-asa yang dulu selalu menyediakan tempat untuk jeda sejenak.

Pernah aku meragu, jalan mana yang musti aku tempuh. Arah mana yang harus aku tuju. Lalu, kemana lagi sekarang?
Maka kuputuskan untuk ku kembali pulang. Kutemukan kau tak lagi peduli dengan sedih, dan kau telah melupakannya.

Kusesapi saja kopi hangat ini sembari duduk manis menatap ke luar dari balik jendela, menatap nyata.
Sebelum waktu benar-benar pergi meninggalkanku. Sebelum kedua kakiku terasa ngilu sekedar untuk berdiri. Sebelum kau terbangun dan memulai harimu kembali, aku akan pergi lagi mengejar matahari. Tunggu aku pulang kembali...................
Dan kisah ini akan kumulai dari sini.

10.11.11

Gue Capek !

capek hati
capek pikiran
capek raga
capek banget dengan segala sesuatu yang terjadi hari ini!


I think, therefore I am

jika saja semua orang saling menghargai,
dunia ini damai dan tidak akan ada peperangan.

jika saja semua wanita memiliki hati yang bersih,
saya tidak akan mendapati cerita seorang anak tewas karena dibakar oleh ibu kandungnya sendiri.

jika saja manusia dapat dilahirkan kembali,
saya akan banyak bertemu orang yang baik dan lebih baik lagi.

jika saja waktu dapat bergerak mundur,
saya tidak akan belajar.

kemarin saya bersalah,hari ini saya berpikir,esok saya menjadi lebih baik.

Je pense, donc, je suis (I think, therefore I am)

9.11.11

Boleh Nggak ?

boleh gak saya buka pintu terus langsung lari?
rasanya pengen membentak diri sendiri,
membanting tubuh hingga sakitnya gak terasa lagi.

kalau cinta itu bayangan,
boleh nggak saya jadi sinar yang menangkap bayangan itu?
kalau cinta itu seperti laut,
boleh gak saya tenggelam dan gak pernah keluar lagi?

tapi,
cinta itu tidak setipis bayangan,
dan cinta itu tidak bisa menampung banyak hati seperti laut.

tapi,
boleh nggak pagi ini saya tetap memeluk mimpi?
boleh nggak saya simpen mimpi ini sendiri aja?
boleh nggak saya nikmatin sisa hari ini sendiri aja?
boleh nggak saya menutup sakit dan memeluk mimpi lagi?

gak peduli besok bangun dan mimpi mau pergi,
atau besok mimpi tetap dalam pelukannya?

boleh nggak pagi ini saya tidur lagi?
boleh nggak pagi ini ketemu mimpi lagi?
atau gak bangun sama sekali?

Tuhan,
kenapa sih waktu itu Kau ciptakan suasana bersamanya?
kenapa sih waktu itu Kau berikan kesempatan?
kenapa sih waktu itu Kau berikan mimpi indah?
kenapa sih waktu itu harus saya lewati?

biarkan saya mimpi lagi, Tuhan.
biarkan saya menjemput mimpi itu lagi untuk pergi.

iya,
untuk pergi, Tuhan.

boleh?